Laman

Sabtu, 18 Oktober 2014


Pada postingan kali ini akan membahas mengenai komunikasi dalam sister distribusi. Terdapat beberapa sub poin  yang akan di bahas diantaranya bagaimana komunikasi dalam sister terdistribusi itu, komponen apa saja yang berkaitan dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, langsung disimak saja rangkuman mengenai komunikasi dalam sistem terdistribusi.


  • Definisi komunikasi sistem terdistribusi
Komunikasi data terditribusi merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. 

  • Komponen komunikasi sistem terdistribusi
Terdapat 5 komponen yang saling berpengaruh dalam komunikasi tersebut diantaranya :
  1. Pengirim (Sender), adalah piranti yang mengirimkan data 
  2. Penerima (Receiver), adalah piranti yang menerima data 
  3. Data, adalah informasi yang akan dipindahkan 
  4. Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data 
  5. Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan. 
Untuk melakukan suatu komunikasi data terdistribusi terdapat 3 elemen penting yaitu :


Jika diperhatikan pada gambar diatas, terdapat alur yang menggambarkan bagaimana proses tersebut terjadi. Dimulai dari komputer pengirim yang mengirimkan suatu paket data menggunakan protokol yang kemudian di transmisikan ke alamat tujuan sehingga penerima dapat menerima paket yang dikirim (menggunakan protokol). 
Lalu kemudian protokol tersebut berfungsi sebagai apa?

Protokol di dalam komunikasi tersebut digunakan untuk menghubungkan sisi pengirim dan sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar. 

  • Dasar utama sistem komunikasi terdistribusi 
Terdapat beberapa poin mengenai dasar dari komunikasi sistem terdistribusi, akan di jabarkan sebagai berikut :
  1. Dasar utama komunikasi data adalah pertukaran bit-bit data yang diwakili oleh signal eletronik antara dua peranti, data (teks) ditukar kedalam kumpulan rangkaian bit dengan menggunakan metoda tertentu seperti ; ASCII, EBCDIC atau MORSE. Namun Pergerakan kumpulan bit  menggunakan signal tegangan listrik melalui media penghantaran tidak menjamin data akan sampai dengan selamat, terdapat banyak gangguan terhadap tegangan listrik yang menyebabkannya menjadi lemah. Komunikasi pada jarak yang jauh memerlukan peralatan komunikasi data tambahan, seperti cara AM (Amplitudo Modulation) yang dikenal dengan DCE (Data Communication Equipment).
  2. Ukuran kecepatan adalah berapa banyak bit yang dapat dihantar dalam waktu tertentu (detik). Unit yang digunakan adalah bps dan BAUD (contohnya adalah kecepatan modem dengan 28.8 Kbps dan kecepatan backbone Indosatnet adalah 2 Mbps - mega bit per second).
  3. Media komunikasi mampu dengan baik untuk membawa data yang banyak cara memadatkan (compression) dapat ‘mengecilkan’ jumlah data sebelum dihantar dan mengembalikan kepada jumlah yang semula apabila sudah diterima oleh penerima (seperti PKZIP dan UNZIP, RAR, dll).
  4. Pengengkripan (encription) akan menukar data asal kedalam bentuk rahasia (yang tidak dipahami) sebelum melalui media komunikasi dan ditukarkan kebentuk asal apabila sudah diterima oleh  penerima.

  • Jenis komunikasi sistem terdistribusi
  1. Simpleks (transmisi satu arah) komunikasi yang dilakukuan satu arah saja, misal komouter dengan printer.
  2. Half dupleks (transmisi dua arah secara bergantian) komunikasi yang dapat melakukan transmisi data secara bolak balik akan tetapi secara bergantian, misal mengirim data dari komputer A ke komputer B maka komputer B tidak dapat mengirim data ke komputer A, begitupun sebaliknya.
  3. Full dulpleks (transmisi dua arah secara simultan) transmisi ini menggunakan dua saluran, sehingga dapat melakukan transmisi data dari dua arah secara bersamaan. Misal komputer sengan komputer. 
  • Bagaimana Sistem komunikasi data terdistribusi berjalan
  1. Paralel
Data dihantar serentak pada waktu yang sama dan tiba serentak pada penerima. Pergerakan data jenis ini biasanya terdapat di dalam sistem komputer, dimana data bergerak dalam 8 bit, 16 bit, 32 bit atau lebih tinggi daripada itu. Contohnya jika komputer yang mempunyai bus 32 bit, maka data akan dihantar 32 bit secara serentak diantara komponen-komponen dalam komputer. Setiap bit menggunakan jalur penghantar yang berlainan. Dengan mengambil contoh kode ASCII iaitu A=01000001 (bit ke-8 adalah bit pariti), penghantaran secara paralel memerlukan sekurang-kurangnya 8 jalur / kawat.Keuntungannya semua bit data sampai serentak ke penerima - penghantaran lebih cepat. Kelemahannya memerlukan jumlah jalur kawat penghantaran yang banyak.Analogi: jalan yang mempunyai 8 jalur.Sangat cocok untuk penghantaran jarak dekat seperti komputer ke pencetak (printer) dalam jarak maksimal 20 kaki. (1 kaki - 20 inchi).

       2. Serial

Pengiriman data satu bit demi satu bit ke penerima dengan menggunakan satu jalur saja. Biasanya digunakan apabila penghantar dan penerima berada pada jarak yang jauh. Sebagian besar komunikasi data menggunakan cara serial ini. Keuntungannya mengurangkan jumlah jalur dan biaya akan jauh lebih murah. Kelemahannya, menghantar data lambat - byte yang dihantar dari komputer harus ditukar ke bentuk serial dan digabungkan kembali ke bentuk paralel apabila akan memasuki komputer kembali.Analogi: jalan raya yang mempunyai satu jalur.

Pengiriman  data secara serial dikategorikan atas dua jenis yaitu:
- tak serentak (asynchronous)
- Serentak (syncronous).

Berikut adalah penjelasan mengenai asynchronus dan synchronus :
  1.  tak serentak (asynchronous) :
Asyncronous merupakan penghantaran data 'mulai-berakhir' (start-stop transmission), yang biasanya dilakukan oleh terminal dungu (dumb terminal). Setiap peranti yang digunakan pada penghantar dan penerima akan ditetapkan supaya menerima dan menghantar data pada kecepatan penghantaran yang tertentu - dalam satuan bps (bit per second). Setiap karakter yang akan dihantar akan dimulai dengan bit awal (bit start) (biasanya bit 0), dan diikuti oleh rangkaian bit-bit data, bit pariti dan diakhiri dengan bit akhir (bit stop). Contohnya jika karakter A (1000001) dan karakter B (1000010) yang akan dihantar, rangkaian bit yang dihantar adalah: 0 01000001 1 0 01000010 1.
Setiap karakter 7 bit yang akan dihantar memerlukan 3 bit tambahan (bit start, parity dan bit stop), dan ada juga piranti yang menggunakan dua bit akhir. Penghantaran tak serentak agak lambat dan menggunakan 'overhead' yang banyak - dan hanya cocok untuk menghantar informasi yang pendek dan ringkas saja.

     2.  Serentak (syncronous).

Melibatkan penghantaran data secara blok karakter. Karakter tidak dihantar satu per satu dan tidak menggunakan bit start dan bit stop (blok karakter yang dihantar masih secara bit per bit – metode serial). 
Terdapat dua cara pemakaian:

a. Menggunakan karakter sync (synchronization bits) - merupakan rangkaian bit yang berlainan dari kode ASCII/EBCDIC. Karakter SYNC digunakan oleh peranti untuk menentukan kecepatan penghantaran.
b. Menggunakan signal penguat (clock signal) - dalam metoda ini jalur digunakan untuk menghantar signal penguat penghantar (transmit clock) dan signal penguat penerima' (receive clock). Signal penguat digunakan untuk memberitahu penerima dari rangkaian bit data bahwa ada penghantaran bit.

Sekian yang dapat saya rangkum selama perkuliahan dalam mata kuliah sistem terdistribusi, selanjutnya akan di lanjutkan mungkin mengenai Remote Call Procedure (RPC), Remote Method Invocation (RMI) , dan CORBA (Common Object Request Broker Architecture).

Sekian Terima kasih