Penyeleksian dengan menggunakan struktur IF-THEN:
Pada penyeleksian satu kasus, kondisi akan diseleksi oleh statemen if. Bila kondisi
bernilai benar (true), maka aksi sesudah kata then (dapat berupa satu atau lebih aksi) akan diproses.
Bila kondisi bernilai salah (false), maka tidak ada aksi yang akan dikerjakan. Statemen endif adalah untuk mempertegas bagian awal dan bagian akhir struktur IF-THEN. Struktur dapat dilihat dibawah.
Bila kondisi bernilai salah (false), maka tidak ada aksi yang akan dikerjakan. Statemen endif adalah untuk mempertegas bagian awal dan bagian akhir struktur IF-THEN. Struktur dapat dilihat dibawah.
.
if kondisi then
aksi
|
Penyeleksian menggunakan struktur IF-THEN-ELSE:
Dalam struktur
IF-THEN-ELSE, blok program akan dilaksanakan
jika kondisi bernilai benar (true), dan jika kondisi bernilai salah (false)
maka blok program yang akan dilaksanakan setelah else. Struktur dapat dilihat dibawah.
if kondisi then
blok program
else
blok program
|
Penyeleksian IF Bersarang
Untuk penyeleksian
tiga kasus atau lebih juga menggunakan struktur IF-THEN-ELSE sebagaimana halnya
permasalahan dua kasus. Struktur program dapat dilihat dibawah.
if kondisi1 then
blok program
else
if
kondisi2 then
blok program
else
blok program
|
Penyeleksian Menggunakan CASE. Case dapat digunakan untuk menganalisa penyeleksian dua kasus atau lebih dan
bentuknya adalah lebih sederhana daripada struktur IF-THEN-ELSE yang memiliki
bentuk bertingkat-tingkat. Struktur dapat dilihat di bawah.
case (nama)
kondisi1 : aksi1
kondisi2 : aksi2
...
kondisiN : aksiN
[otherwise aksiX]
|
Kondisi1, kondisi2, … kondisiN dapat bernilai benar atau salah. Tiap kondisi diperiksa nilai kebenarannya mulai dari kondisi pertama sampai ditemukan kondisi
yang benar. Jika kondisi ke-k benar, maka aksi ke-k dilaksanakan,
selanjutnya keluar dari struktur CASE. Aksi
yang dipasangkan dengan kondisi ke-k dapat lebih dari satu, karena itu ia
berupa runtunan. Jika tidak ada satupun kondisi
yang benar, maka aksi sesudah otherwise (optional) dikerjakan.