Laman

Senin, 08 Oktober 2012


       Penyeleksian dengan menggunakan struktur IF-THEN:
Pada penyeleksian satu kasus, kondisi akan diseleksi oleh statemen if. Bila kondisi bernilai benar (true), maka aksi sesudah kata then (dapat berupa satu atau lebih aksi) akan diproses.
Bila kondisi bernilai salah (false), maka tidak ada aksi yang akan dikerjakan. Statemen endif adalah untuk mempertegas bagian awal dan bagian akhir struktur IF-THEN. Struktur dapat dilihat dibawah.
.
if kondisi then
         aksi

      Penyeleksian menggunakan struktur IF-THEN-ELSE:
Dalam struktur IF-THEN-ELSE, blok program akan dilaksanakan jika kondisi bernilai benar (true), dan jika kondisi bernilai salah (false) maka blok program yang akan dilaksanakan setelah else. Struktur dapat dilihat dibawah.


if kondisi then
         blok program
else
         blok program
      
            Penyeleksian IF Bersarang
Untuk penyeleksian tiga kasus atau lebih juga menggunakan struktur IF-THEN-ELSE sebagaimana halnya permasalahan dua kasus. Struktur program dapat dilihat dibawah.



if kondisi1 then
         blok program
else
         if kondisi2 then
             blok program
         else
             blok program


  
     Penyeleksian Menggunakan CASE. Case dapat digunakan untuk menganalisa penyeleksian dua kasus atau lebih dan bentuknya adalah lebih sederhana daripada struktur IF-THEN-ELSE yang memiliki bentuk bertingkat-tingkat. Struktur dapat dilihat di bawah.
case (nama)
kondisi1  : aksi1
kondisi2  : aksi2
...
kondisiN  : aksiN
[otherwise aksiX]


Kondisi1, kondisi2, … kondisiN dapat bernilai benar atau salah. Tiap kondisi diperiksa nilai kebenarannya mulai dari kondisi pertama sampai ditemukan  kondisi yang benar. Jika kondisi ke-k benar, maka aksi ke-k dilaksanakan, selanjutnya keluar dari struktur CASE. Aksi yang dipasangkan dengan kondisi ke-k dapat lebih dari satu, karena itu ia berupa runtunan. Jika tidak ada satupun kondisi yang benar, maka aksi sesudah otherwise (optional) dikerjakan.